Pesan

11 Oktober 2010

Berfikir Ilmiah dengan Statistik Induktif dan Deduktif

Perkembangan ilmu dan filsafat diawali dari rasa ingin tahu , kemudian meningkatnya rasa ingin tahu, lalu melakukan penalaran dengan menggunakan logika baik secara deduktif maupun induktif. Dengan menggabungkan logika deduktif dan induktif maka terjadi proses logika, hipotesis, verifikasi, dan berkembanng menjadi kreativitas.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian, melalui yang menjadi dasar penyimpulan dan hasil kesimpulan yang akan menghasilkan suatu konsekuensi.
Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah dengan menggunakan sarana berfikir sehingga dapat melakukan penelaahan ilmiah secara cermat. Dengan demikian penerapan metode ilmiah merupakan gabungan cara berfikir deduktif dan induktif melalui proses pengumpulan data/fakta untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan, untuk melakukan hal ini diperlukan sarana yang erat kaitannya dengan bahasa logika, salah satunya adalah statistik.
A. Berfikir secara induktif.
Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. (www.id.wikipedia.com).
Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum (Jujun.S.Suriasumantri;2005)
Berfikir induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
B. Berfikir secara deduktif.
Berfikir secara deduktif merupakan cara berpikir menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari suatu pernyataan yang bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. (Jujun.S.Suriasumantri;2005)

0 komentar: