Pesan

01 Oktober 2010

IMPLIKASI BIDANG AKUNTANSI TERHADAP PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Seiring dengan perkembangan zaman terutama kemajuan teknologi informasi, sangat disadari bahwa masyarakat tidak bisa lepas dari berbagai informasi, salah satunya adalah informasi ang dihasilkan oleh akuntansi. Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang pertama kali dikembangkan, yang selanjutnya diikuti dengan perkembangan pada bidang lainnya seperti akuntansi biaya, akuntansi manajemen, auditing, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, sistem informasi akuntansi, akuntansi keperilakuan dan perkembangan terakhir khususnya di Indonesia adanya konsep akuntansi syariah. Informasi yang dihasilkan masing-masing bidang akuntansi tersebut tentunya dilihat dari berbagai sudut pandang, misalkan akuntansi keuangan yang output nya adalah laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, dan laporan laba ditahan) menghasilkan informasi untuk external user, sedangkan bidang akuntansi manajemen memberikan informasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan sehingga output akuntansi manajemen lebih banyak untuk kepentingan internal user.
Mengapa akuntansi manajemen lebih fokus pada internal user ? karena akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi, dimana informasi tersebut digunakan oleh manajer dalam menjalankan fungsinya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Teknik analisa yang digunakan sehingga menghasilkan informasi bagi manajer perusahaan, diantaranya menyusun anggaran (budget), melakukan analisis cost, volume, propit (CVP), analisis varian, dan pemilihan sistem pembebanan biaya yang tepat untuk penentuan harga jual.
Dengan kemajuan teknologi industri dan informasi sekarang ini, banyak perusahaan yang beralih pembebanan biayanya berdasarkan aktivitas (activity based costing), dan mulai meninggalkan pembebanan biaya secara konvensional.
Beberapa trend yang mempengaruhi akuntansi manajemen modern : Balanced Scorecard, Just In Time, Total Quality Management, Activity Based Costing System, dll.

Balanced scorecard merupakan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen. Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Wijaya Tunggal, 2003).

Just In Time (JIT) merupakan suatu filosofi yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi dengan tujuan strategis meningkatkan laba, meningkatkan mutu, mengendalikan sediaan, dan memperbaiki kinerja pengiriman (Supriyono, 1999).

Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan sistem untuk mengintegrasikan semua fungsi dan proses dalam suatu organisasi agar tercapainya penyempurnaan mutu barang atau jasa secara berkesinambungan dengan tujuan untuk mencapai kepuasan konsumen (Supriyono, 1999). Untuk membantu tercapainya Total Quality Management/TQM harus memperhatikan daur hidup produk seperti desain dan pengembangan, pengadaan masukan, produksi, pemasaran, distribusi, dan pelayanan.

Activity based costing adalah suatu sistem pembebanan biaya yang berdasarkan aktivitas. Activity-based Costing (ABC) telah dipromosikan dan diadopsi sebagai dasar untuk pembuatan keputusan yang strategis dan untuk meningkatkan kinerja laba (Bjornenak dan Mitchell, 1999). Informasi ABC kini juga digunakan secara luas untuk menilai continous improvement dan untuk memonitor proses kinerja. ABC dapat diterima secara luas dan cepat karena dipercaya memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan metode pembebanan biaya konvensional.

0 komentar: